Cibinong – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto. S.Si bersama Bupati Bogor, Ade Yasin menghadiri Forum Group Discussion (FGD). Rudy Susmanto menilai penerapan Pancakarsa yang menjadi jargon pembangunan Kabupaten Bogor membutuhkan terobosan kebijakan yang menyentuh persoalan dari hulu hingga hilir. Selain itu, integrasi program antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi di tengah pandemi.
”Saat ini yang sangat dibutuhkan adalah kebijakan strategis, baik berupa regulasi maupun anggaran. Saya berulangkali menyampaikan harus ada integrasi program antar-SKPD,” ujar Rudy Susmanto saat menghadiri FGD di ruang serbaguna. Selasa, 7 September 2021.
Menurutnya, Percepatan pemulihan ekonomi, harus berangkat dari potensi apa yang dimiliki Kabupaten Bogor. Merujuk data BPS, nilai dan kontribusi sektor terhadap PDRB Kabupaten Bogor terbesar ada pada empat sektor, yakni industri pengolahan, perdagangan besar, konstruksi dan pertanian.
”Pandemi Covid-19 membuat sektor industri pengolahan dan perdagangan besar sangat tertekan. Demikian juga kebijakan yang kerap berubah-ubah membuat sektor konstruksi sulit untuk tumbuh. Yang masih tumbuh positif adalah sektor pertanian dan perikanan,” imbuhnya.
Rudy Susmanto menilai Pancakarsa yang menjadi jargon Pemkab Bogor cukup taktis secara konsep. Namun di tataran implementasi butuh terobosan kebijakan berupa regulasi dan anggaran yang mampu menjadi daya ungkit percepatan pemulihan ekonomi. ”Birokrasi kita harus punya persepsi yang sama bahwa penggunaan APBD harus mampu menggerakkan ekonomi,” jelasnya.
Untuk itu, integrasi program antar-SKPD sangat dibutuhkan. Berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia harus ditindaklanjuti dengan pendampingan usaha. Aspek pemasaran juga memerlukan intervensi dari pemerintah daerah.
”Contohnya, kalau Dispora membuat pelatihan wirausaha, selanjutnya Dinas UMKM membuat program fasilitasi permodalan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan membantu terkait aspek pemasaran. Jika satu SKPD ada satu program dengan empat ratus peserta saja, maka dari empat puluh SKPD kita bisa menciptakan enam belas ribu lapangan usaha baru,” paparnya.
Selain itu, Rudy juga mengingatkan pentingnya intervensi kebijakan untuk menyelamatkan berbagai sektor usaha yang nyaris ambruk di era disrupsi yang diperparah situasi pandemi. Salah satunya pasar modern. ”Di satu sisi kita ingin pengusaha investasi di daerah kita, tapi di saat usaha mereka terancam kita juga butuh intervensi kebijakan untuk menyelamatkan,” ujarnya.
Lanjutnya, “Untuk menyelamatkan mal yang tutup, pemerintah bisa mensinergikan program peningkatan kualitas UMKM. Mengoptimalkan program tersebut, partisipasi asosiasi pengusaha seperti Kadin sangat dibutuhkan. ”Misalnya kita membangun sentra UMKM yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan bangunan mal yang hampir bangkrut,” tuturnya.
Di tempat yang sama Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan banyak sektor yang terkena imbas atas adanya pandemi, khusunya sektor ekonomi yang harus segera dipulihkan.
“Dampak pandemi banyak penurunan terjadi, kinerja, perekonomian menurun, pengangguran dan kemiskinan meningkat. Banyak pengusaha drop akibat pandemi, akhirnya jadi jamila atau jatuh miskin lagi,” kata Ade Yasin
Sejumlah pembatasan aktivitas saat pandemi COVID-19 berimbas pada melambatnya laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor dari 5,85 persen pada tahun 2019, menjadi -1,17 persen di tahun 2020. Kondisi itu mengakibatkan terjadinya lonjakan angka pengangguran dari 9,06 persen di tahun 2019, menjadi 14,29 persen di tahun 2020. Pasalnya, sebanyak 9.023 orang dari berbagai perusahaan terpaksa dirumahkan dan 577 orang lainnya mengalami PHK sejak Januari hingga akhir Mei 2020. Sehingga, angka kemiskinan di Kabupaten Bogor ikut meningkat, dari 9,06 persen pada 2019 menjadi 14,2 persen pada tahun 2020.
Selain Ketua DPRD dan Bupati Bogor, FGD dihadiri juga oleh Ketua Kadin Kabupaten Bogor Shinta Dec Checawaty, Wakil Ketua Apindo Kabupaten Bogor Iskandar, Ketua Komite Kabupaten Bogor Ekonomi Kreatif Alfisa Triatmoko, Ketua Forum UMKM Kabupaten Bogor Hasan Haikal Thalib, Ketua Himpunan Petani dan Peternak Milenial Indonesia Aldy Sipriyadi dan GRM Star energy Gheotermal Salak Nungky Nur Sasongko. Diskusi tersebut dimoderatori Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar.
Humas, Protokol dan Publikasi
Media Center Sekretariat DPRD Kabupaten Bogor